Bulan Rabiul Akhir adalah salah satu nama bulan dalam kalender Islam Hijriah. Lantas, Rabiul Akhir bulan ke berapa?

Dilansir dari laman Nadhlatul Ulama, Bulan Rabiul Akhir juga biasa disebut dengan Rabiuts Tsania. Sebelumnya bulan ini bernama Wubshan atau Wabshan.

Bulan tersebut memiliki arti semi atau musim bunga. Hal ini karena pada saat penamaan bulan ini, masih bertepatan dengan musim semi di Arab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengetahui urutan Rabiul Akhir dalam kalender Hijriah, berikut penjelasannya.

Bulan Muharram 2024 Sampai Tanggal Berapa?

Sesuai dengan kalender Islam 1446 Hijriah, bulan Muharram akan berlangsung selama 30 hari. Merujuk pada kalender, penghabisan bulan tersebut akan terjadi pada tanggal 5 Agustus 2024.

Tanggal 5 Agustus 2024 bertepatan dengan hari Senin. Mengingat bahwa sistem pergantian hari dalam Islam didasarkan pada tenggelamnya matahari, maka hari Senin (5/7) malam telah masuk ke bulan baru.

Bulan baru setelah Muharram dalam kalender Hijriah adalah bulan Shafar. Shafar ialah bulan kedua dari total 12 bulan di kalender tersebut. Tahun ini, bulan Shafar dijadwalkan mulai bergulir sejak 6 Agustus 2024.

Bulan Shafar 1446 H diperkirakan bakal berlangsung hingga 4 September 2024. Dengan demikian, secara keseluruhan, total hari dalam bulan tersebut juga berjumlah 30 hari, sama seperti bulan Muharram.

Jika merujuk “Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia” tahun 1997 oleh Ahmad Warson Munawwir, Shafar memiliki arti "kosong". Selain itu, ada pula yang mengartikan Shafar sebagai "kuning".

Sementara itu, terdapat anggapan bahwa Shafar merupakan bulan yang membawa kesialan. Sebab, diketahui ada banyak ujian dan musibah yang terjadi di bulan ini ketimbang bulan-bulan lain.

Akan tetapi, dalam sebuah riwayat, muncul penjesalan yang membantah mitos terkait kesialan di bulan Shafar. Riwayat tersebut berbunyi:

"Tidak ada penularan penyakit (dengan sendirinya), tidak benar adanya tiyarah (mengkaitkan nasib buruk dengan apa yang dilihat atau didengar), tidak benar adanya burung yang menunjukkan akan ada anggota keluarga yang mati, dan tidak benar beranggapan adanya nasib sial di bulan Safar," (HR Bukhari No 5316).

Sebaliknya, beberapa peristiwa penting justru terjadi di bulan Shafar. Salah satunya adalah pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Khadijah binti Khuwailid. Pernikahan antara Fatimah az-Zahra dan Ali bin Abi Thalib juga terjadi di bulan ini.

Daftar Nama-nama Bulan Kalender Hijriah

Berikut ini nama-nama bulan Hijriah secara berurutan yang dikutip dari laman resmi Suara Muhammadiyah:

Muharram (محرم) adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah. Nama Muharram sendiri berasal dari kata haram, yang berarti terlarang. Hal ini karena orang Arab mengharamkan peperangan di bulan ini.

Bulan kedua dalam penanggalan Hijriah adalah Shafar (صفر). Nama Shafar berasal dari kata shifr, yang berarti kosong atau pergi.

Sejarah penamaan bulan ini adalah situasi perkampungan Arab menjadi kosong dari penduduknya karena mereka keluar untuk perang atau perjalanan.

Rabiul Awwal (ربيع الأول) adalah bulan ketiga dalam kalender Hijriah. Nama Rabiul Awwal berasal dari kata rabi, yang berarti semi atau musim bunga.

Penamaan ini karena bulan ini bertepatan dengan musim semi di Arab. Bulan Rabiul Awwal juga merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang dirayakan oleh sebagian umat Islam sebagai Maulid Nabi.

Bulan keempat dalam kalender Hijriah adalah Rabiul Akhir (ربيع الآخر). Bulan ini juga biasa disebut atau Rabiul Tsani (ربيع الثاني).

Nama Rabiul Akhir atau Rabiul Tsani juga berasal dari kata rabi, yang berarti semi atau musim bunga. Hal ini karena pada saat penamaan bulan ini, masih bertepatan dengan musim semi di Arab.

Jumadil Awwal (جمادى الأول) atau Jumadil Ula (جمادى الأولى) merupakan bulan kelima dalam kalender Hijriah. Nama Jumadil Awwal sendiri berasal dari kata jumad, yang berarti membeku. Hal ini karena bulan ini bertepatan dengan musim dingin, di mana air membeku.

Selanjutnya bulan Jumadil Akhir (جمادى الآخر) atau Jumadil Tsani (جمادى الثانية). Bulan ini merupakan bulan keenam dalam kalender Hijriah.

Nama Jumadil Akhir atau Jumadil Tsani juga berasal dari kata jumad, yang berarti membeku. Hal ini karena pada saat penamaan bulan ini, masih musim dingin.

Bulan ketujuh dalam kalender Hijriah adalah Rajab (رجب). Bulan Rajab juga termasuk salah satu suci dan mulia bagi umat Islam.

Nama Rajab berasal dari kata rajaba, yang berarti menghormati atau mengagungkan. Hal ini karena pada bulan ini, orang Arab jahiliyah melepaskan tombak dari besi tajamnya untuk menahan diri dari peperangan.

Sya'ban (شعبان) adalah bulan kedelapan dalam kalender Hijriah. Di bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah, salah satunya pada tanggal 15 Sya'ban yang disebut sebagai Nisfu Sya'ban.

Nama Sya'ban sendiri berasal dari kata sha'ba, yang berarti bercabang atau berpencar. Hal ini karena pada bulan ini, orang Arab jahiliyah berpencar ke berbagai tempat untuk mencari air.

Selanjutnya bulan kesembilan Hijriah, yakni Ramadhan (رمضان). Bulan ini merupakan bulan yang paling mulia dan penuh berkah bagi umat Islam.

Nama Ramadhan berasal dari kata 'ramdha', yang berarti panas yang menyengat atau membakar. Hal ini karena pada saat penamaan bulan ini, Matahari di Arab sangat panas dan menyengat.

Di bulan paling mulia ini umat muslim diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa dari terbit fajar hingga terbenam selama sebulan penuh.

Selanjutnya bulan Syawwal (شوال) yang merupakan bulan kesepuluh dalam kalender Hijriah. Pada bulan ini umat Islam merayakan kemenangan setelah beribadah sebulan penuh saat Ramadhan.

Nama Syawwal sendiri berasal dari kata shala, yang berarti mengangkat atau meninggalkan. Penamaan tersebut karena pada bulan ini, unta betina kekurangan air susu.

Dzulqo'dah (ذو القعدة) adalah bulan kesebelas dalam kalender Hijriah. Bulan ini juga merupakan bulan mulia bagi umat Islam.

Nama Dzulqo'dah berasal dari kata qa'ada, yang berarti duduk atau tidak berangkat. Penamaan tersebut karena pada bulan ini, orang Arab jahiliyah duduk dan tidak berangkat untuk perang, karena bulan ini termasuk bulan haram yang tidak boleh perang.

Bulan terakhir dalam kalender Hijriah adalah Dzulhijjah (ذو الحجة). Bulan ini merupakan bulan yang paling agung dan penuh kebaikan.

Nama Dzulhijjah berasal dari kata hajj, yang berarti haji atau berkunjung. Hal ini karena pada bulan ini, umat Islam dari seluruh dunia berkumpul di tanah suci Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji.

Itulah urutan bulan Rabiul Akhir dalam kalender Hijriah. Semoga menjawab pertanyaan detikers!

tirto.id - Bulan Muharram 2024 atau 1446 H telah dimulai sejak hari Minggu, 7 Agustus 2024. Jika merujuk pada kalender Islam global, bulan Muharram 1446 H akan berlangsung selama 30 hari. Lantas, sampai tanggal berapa bulan Muharram 2024 bergulir?

Dalam kalender Hijriah, bulan Muharram merupakan bulan pertama. Bulan ini menjadi penanda awal pergantian tahun baru. Pada tahun ini, peralihan tersebut berlangsung dari tahun 1445 H ke 1446 H.

Di samping itu, bulan Muharram juga termasuk bulan yang istimewa. Muharram masuk ke dalam salah satu bulan mulia Islam yang disebut Asyhurul Hurum. Selain Muharram, terdapat pula Rajab, Zulkaidah, dan Zulhijjah.

Berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam tercatat di bulan Muharram. Sebut saja peristiwa tobatnya Nabi Adam as yang diterima oleh Allah SWT, tepat pada tanggal 10 Muharram.

Di samping itu, ada pula peristiwa yang menyangkut hidup Nabi Ibrahim as pada 10 Muharram. Saat itu, Nabi Ibrahim dilemparkan ke dalam api, namun berhasil diselamatkan Allah SWT sehingga terhindar dari siksaan Raja Namrud.

Kalender Hijriah 1446 H/2024 M

Dalam kalender Hijriah, sistem penanggalan didasarkan pada peredaran bulan yang mengitari bumi. Tak heran, kalender tersebut juga kerap disebut dengan kalender Kamariah.

Jumlah hari dalam satu tahun di kalender Hijriah adalah 345 hari. Adapun bulan-bulan yang terdapat di kalender Hijriah, secara berurutan meliputi Muharram (محرم), Shafar (صفر), Rabiul Awwal (ربىع الأول), Rabiul Akhir (ربىع الأخر), Jumadil (جمادى الأول), Jumadil Akhir (جمادى الأخر), Rajab (رجب), Syakban (شعبان), Ramadan (رمضان), Syawal (شوال), Zulkaidah (ذوالقاعدة), dan Zulhijah (ذوالحجاة ).

Untuk mengetahui lebih jauh dan detail kalender hijriah, berikut ini adalah link unduh atau download kalender Hijriah 1446 H/2024 M:

LINK DOWNLOAD KALENDER HIJRIAH-TANGGALAN ISLAM 2024 KEMENAG

LINK DOWNLOAD KALENDER HIJRIAH-TANGGALAN ISLAM 2024 GLOBAL

Kontributor: Ahmad YasinPenulis: Ahmad YasinEditor: Yulaika Ramadhani

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah jadwal peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 2024 yang akan dijumpai pada September 2024.

Adapun pada bulan September 2024, berdasarkan SKB 3 Menteri, pemerintah menetapkan tanggal 16 September 2024 sebagai tanggal merah untuk hari Libur Nasional .

Tanggal merah yang jatuh pada Senin, 16 September 2024 itu dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Menurut sejarah, perayaan Maulid Nabi dirayakan oleh bangsa Arab sejak abad ke-2 H atau abad ke-8 M.

Sejak itu, perayaan Maulid Nabi mulai berkembang di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.

Baca juga: Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW yang Diperingati Setiap Tanggal 12 Rabiul Awal

Penetapan ini juga sesuai dengan Kalender Hijriah Indonesia 2024 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama yang menetapkan Maulid Nabi Muhammad SAW bertepatan pada 12 Rabiul Awal 1446 Hijriah itu jatuh pada hari Senin, 16 September 2024.

Diketahui bahwa kalender September 2024 akan diawali tanggal 1 September 2024 yang jatuh pada hari Senin bertepatan dengan 27 Safar 1446 Hijriah dalam kalender Hijriyah September 2024.

Tanggal 1 September 2024 juga bertepatan dengan 26 Safar 1958 H yang jatuh pada Weton Minggu Legi pada kalender Jawa September 2024.

Kemudian kalender September 2024 akan diakhirnya pada tanggal 30 September 2024 yang jatuh pada hari Senin bertepatan tanggal 26 Rabiul Awal 1446 Hijriah dalam kalender Hijriyah September 2024.

Dalam kalender Jawa 2024, tanggal 30 September 2024 bertepatan 26 Mulud 1958 H yang jatuh pada hari Senin Kliwon.

Sesuai kalender 1446 Hijriah, kalender September 2024 merupakan irisan antara bulan Safar dan Rabiul Awal 1446 Hijriah.

Bulan Safar 2024 dimulai sejak Selasa, 6 Agustus 2024.

Total bulan Safar 1446 Hijriah berjumlah 30 hari.

Bulan Safar 1446 Hijriah ini berlangsung hingga 4 September 2024.

Badan Riset dan Inovasi Nasional

Alamat: Gedung B.J. Habibie, Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta Pusat 10340 Whatsapp: +62811-1933-3639 Email: [email protected]

Jakarta (ANTARA) - Kalender Islam yang dikenal sebagai Kalender Hijriah dimulai setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Kalender Hijriah atau kalender Islam, adalah sistem penanggalan yang didasarkan pada peredaran bulan mengelilingi bumi.

Sistem ini mengikuti siklus sinodik bulan, yaitu perubahan fase bulan dari hilal, bulan sabit, bulan perbani, bulan cembung, hingga bulan purnama dan kembali lagi ke hilal. Durasi satu siklus sinodik bulan adalah sekitar 29 hari 12 jam 44 menit, yang dibulatkan menjadi 29,5 hari.

Berbeda dengan kalender biasa atau kita sebut dengan kalender masehi, kalender hijriah terdiri dari 354-355 hari, bukan 365-366 hari seperti dalam kalender biasa.

Awal bulan Hijriah ditandai dengan ketampakan hilal dan pada tanggal 14 atau 15 setiap bulan adalah masa ayyamul bidh yang ditandai dengan munculnya bulan purnama. Tahun Baru Islam dimulai dengan Muharram diikuti oleh Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqa'dah dan Dzulhijjah.

Bulan-bulan kalender Hijriah:

Penanggalan hijriah 1446 pada kalender Masehi bulan Agustus 2024:

Agustus 2024Muharam 1446 - Safar 1446

1 Agustus 2024: 26 Muharam 1446 H2 Agustus 2024: 27 Muharam 1446 H3 Agustus 2024: 28 Muharam 1446 H4 Agustus 2024: 29 Muharam 1446 H5 Agustus 2024: 30 Muharam 1446 H6 Agustus 2024: 1 Safar 1446 H7 Agustus 2024: 2 Safar 1446 H8 Agustus 2024: 3 Safar 1446 H9 Agustus 2024: 4 Safar 1446 H10 Agustus 2024: 5 Safar 1446 H11 Agustus 2024: 6 Safar 1446 H12 Agustus 2024: 7 Safar 1446 H13 Agustus 2024: 8 Safar 1446 H14 Agustus 2024: 9 Safar 1446 H15 Agustus 2024: 10 Safar 1446 H16 Agustus 2024: 11 Safar 1446 H17 Agustus 2024: 12 Safar 1446 H18 Agustus 2024: 13 Safar 1446 H19 Agustus 2024: 14 Safar 1446 H20 Agustus 2024: 15 Safar 1446 H21 Agustus 2024: 16 Safar 1446 H22 Agustus 2024: 17 Safar 1446 H23 Agustus 2024: 18 Safar 1446 H24 Agustus 2024: 19 Safar 1446 H25 Agustus 2024: 20 Safar 1446 H26 Agustus 2024: 21 Safar 1446 H27 Agustus 2024: 22 Safar 1446 H28 Agustus 2024: 23 Safar 1446 H29 Agustus 2024: 24 Safar 1446 H30 Agustus 2024: 25 Safar 1446 H31 Agustus 2024: 26 Safar 1446 H

Baca juga: Peristiwa-peristiwa penting 10 Muharram dalam sejarah IslamBaca juga: Puasa Asyura, keutamaan dan manfaatnya

Pewarta: Allisa LuthfiaEditor: Gilang Galiartha Copyright © ANTARA 2024

Rabiul Akhir Bulan ke Berapa dalam Kalender Hijriah?

Kalender Hijriah adalah penanggalan yang digunakan umat muslim di seluruh dunia. Kalender tersebut menggunakan sistem penanggalan berdasarkan perputaran bulan.

Kalender Hijriah terdiri dari 12 bulan dalam setahun. Adapun urutan Rabiul Akhir yaitu bulan keempat dalam kalender Hijriah. Yakni setelah bulan Rabiul Awal dan sebelum Jumadil Awal.

Pada tahun ini, bulan Rabiul Akhir dimulai pada tanggal 16 Oktober 2023 dalam kalender Masehi.